Sunday 19 July 2009

Green Building ala Indonesia


Dalam dunia arsitektur kini sedang digaungkan istilah green building atau green house sebagai salah satu jalan keluar permasalahan global warming yang sedang ramai dibicarakan seantero jagad ini. Semua arsitek kini sedang berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi rumah dan gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan. Negara-negara maju pun telah banyak menggunakan green building. Tapi tahukah kawan, kalau sejak dahulu Indonesia pun telah menerapkan inovasi yang terbilang baru itu? Rumah-rumah adat tradisional merupakan contoh green building di Indonesia.



*Huuooh.. lihat kan atap rumah tradisional jawa ini? Mereka membuat atap ini tinggi dan terbuka pada sisi-sisinya agar sirkulasi udara lancar dan sinar matahari yang masuk makin banyak. jadi nggak usah pakai AC dan lampu berlebihan kan?

* Rumah adat panjang ini berbentuk panggung untuk melindungi mereka dari hewan buas dan tempat ternak mereka dikandangkan. Namun sebenarnya fungsinya nggak cuma itu lho! Rumah panggung ternyata memperluas daerah penyerapan air yang sekarang makin jarang karena tertutup aspal

*Rumah-rumah adat tradisional biasanya memakai bahan-bahan alami, contohnya seperti kayu, bambu,dedaunan, dan serat-serat tanaman. Bahan alami seperti ini tak hanya memberikan rasa nyaman bagi penghuninya, tapi juga ramah banget sama lingkungan.

*Rumah panjang solusi untuk pemukiman padat? Bisa banget! Dilihat dari jumlah keluarga yang menempati satu bangunan rumah itu, pasti rame banget ya. Tapi, biar mepet-mepet yang penting tetep rukun sejahtera kok. Lahan pun bisa lebih banyak tersedia untuk resapan air serta tempat bercocok tanam.

* Perbedaan material atap pada tiap tiap rumah adat ternyata berpengaruh banyak lho! Contohnya di daerah papua. Orang papua menggunakan dedaunan kering agar udara dalam rumah mereka tetap hangat. Sedangkan di daerah Jawa banyak menggunakan genting agar panasnya matahari terserap ke atap sehingga udara terasa sejuk.

No comments:

Post a Comment